Teropong atau yang biasa disebut
teleskop merupakan salah satu alat optik yang digunakan untuk melihat
benda-benda yang letaknya jauh seperti gunung dan bintang.
Apakah Anda tahu sejarah penemuan
teropong?
Walaupun teropong sudah dimanfaatkan
kegunaannya sejak abad ke-17, tetapi
sampai sekarang tak seorang pun yakin siapa penemu teropong pertama kali.
Hmmmmm…..
Pada tanggal 2 Oktober 1608, Hans
Lippershey pernah mencoba mematenkan teropong buatannya, akan tetapi dia belum
beruntung karena ditolak oleh dewan penilai, ckckck…. Kemudian pada tahun 1609,
Galileo membuat sebuah teropong yang sekarang dikenal dengan sebutan teropong
panggung dan setelah itu banyak sekali macam-macam teropong yang dia buat yang
membuatnya terkenal.
Teropong dibagi menjadi dua
kelompok yaitu teropong bias yang terdiri dari beberapa lensa serta teropong
pantul yang terdiri dari beberapa cermin dan lensa.
Naahh…teropong bumi merupakan
salah satu contoh teropong bias yang akan saya bahas di sini. Let’s check this
out…
Untuk Anda yang
suka mendaki gunung atau sekedar berjalan-jalan di kaki gunung menikmati
pemandangan, akan tambah lengkap bila membawa serta si teropong bumi. Dengan
teropong bumi, Anda bisa lebih jelas memandang indahnya pemandangan sehingga akan
lebih mensyukuri ciptaan-Nya.
Tahukah Anda
bagaimana prinsip kerja teropong bumi?
Teropong bumi
terdiri dari tiga buah lensa cembung (+) yang berfungsi sebagai lensa obyektif,
lensa okuler, dan lensa pembalik. Lensa obyektif membentuk bayangan yang
bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil yang jatuh pada fob. Lensa
pembalik inilah yang membuat bayangan yang ditangkap oleh mata tidak terbalik.
Jadi, lensa pembalik ini berperan sebagai pembalik arah cahaya sebelum melewati
lensa okuler menjadi nyata, terbalik, dan sama besar. Sedangakan lensa okuler
berfungsi seperti lup yang membentuk bayangan bersifat maya, tegak, dan
diperbesar.
· M = Perbesaran teropong bumi
· fob = Jarak fokus lensa objektif
· fok = Jarak fokus lensa okuler
Sedangkan
panjang teropong bumi merupakan panjang fokus lensa obyektif ditambah 2 kali
jarak fokus lensa pembalik dan panjang fokus lensa okuler, dirumuskan:
d = fob + 4 fp + fok
Dimana:
· d = Jarak lensa
objektif dan lensa okuler
· fob = Jarak fokus lensa objektif
· fp = Jarak fokus
lensa pembalik
· fok = Jarak fokus lensa okuler
Tidak ada komentar:
Posting Komentar