Sabtu, 02 Juni 2012

Teropong Bumi


Teropong atau yang biasa disebut teleskop merupakan salah satu alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang letaknya jauh seperti gunung dan bintang.

Apakah Anda tahu sejarah penemuan teropong?

Walaupun teropong sudah dimanfaatkan kegunaannya sejak abad ke-17,  tetapi sampai sekarang tak seorang pun yakin siapa penemu teropong pertama kali. Hmmmmm…..
Pada tanggal 2 Oktober 1608, Hans Lippershey pernah mencoba mematenkan teropong buatannya, akan tetapi dia belum beruntung karena ditolak oleh dewan penilai, ckckck…. Kemudian pada tahun 1609, Galileo membuat sebuah teropong yang sekarang dikenal dengan sebutan teropong panggung dan setelah itu banyak sekali macam-macam teropong yang dia buat yang membuatnya terkenal.
Teropong dibagi menjadi dua kelompok yaitu teropong bias yang terdiri dari beberapa lensa serta teropong pantul yang terdiri dari beberapa cermin dan lensa.
Naahh…teropong bumi merupakan salah satu contoh teropong bias yang akan saya bahas di sini. Let’s check this out… 

Untuk Anda yang suka mendaki gunung atau sekedar berjalan-jalan di kaki gunung menikmati pemandangan, akan tambah lengkap bila membawa serta si teropong bumi. Dengan teropong bumi, Anda bisa lebih jelas memandang indahnya pemandangan sehingga akan lebih mensyukuri ciptaan-Nya. 
             
Tahukah Anda bagaimana prinsip kerja teropong bumi?

Teropong bumi terdiri dari tiga buah lensa cembung (+) yang berfungsi sebagai lensa obyektif, lensa okuler, dan lensa pembalik. Lensa obyektif membentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil yang jatuh pada fob. Lensa pembalik inilah yang membuat bayangan yang ditangkap oleh mata tidak terbalik. Jadi, lensa pembalik ini berperan sebagai pembalik arah cahaya sebelum melewati lensa okuler menjadi nyata, terbalik, dan sama besar. Sedangakan lensa okuler berfungsi seperti lup yang membentuk bayangan bersifat maya, tegak, dan diperbesar.

Perbesaran teropong bumi mempunyai rumus:

 Dimana:
·         M   = Perbesaran teropong bumi
·         fob  = Jarak fokus lensa objektif
·         fok  = Jarak fokus lensa okuler
Sedangkan panjang teropong bumi merupakan panjang fokus lensa obyektif ditambah 2 kali jarak fokus lensa pembalik dan panjang fokus lensa okuler, dirumuskan:
d = fob + 4 fp + fok
Dimana:
·         d                = Jarak lensa objektif dan lensa okuler
·         fob             = Jarak fokus lensa objektif
·         fp               = Jarak fokus lensa pembalik
·         fok             = Jarak fokus lensa okuler